Darah Petarung, Kaki Pemain Bola: Conor McGregor Jr. Curi Perhatian di Lapangan Hijau

Pendahuluan: Bukan Octagon, Tapi Lapangan Hijau

Ketika mendengar nama Conor McGregor, dunia langsung membayangkan sorotan arena UFC, adu trash talk memanas, dan KO legendaris. Namun kali ini, perhatian publik justru tertuju pada putra sulungnya, Conor McGregor Jr., yang sedang mencuri sorotan — bukan di ring, melainkan di lapangan sepak bola.

Pada pertandingan sepak bola junior yang digelar di Irlandia baru-baru ini, bocah berusia 7 tahun ini mencetak tujuh gol dalam satu laga! Penampilan gemilangnya membuat banyak pihak mulai bertanya: apakah McGregor Jr. akan menjadi bintang UFC generasi kedua atau justru bintang sepak bola dunia?


Kilas Balik: Lahir dari Legenda, Tumbuh Sebagai Atlet

Conor McGregor Jr. lahir pada 5 Mei 2017 dari pasangan Conor McGregor dan Dee Devlin. Ia sudah menjadi sorotan sejak bayi — sering terlihat di samping ayahnya saat konferensi pers UFC, atau saat menghadiri pertarungan besar di Las Vegas dengan mengenakan setelan jas mini serupa sang ayah.

Meski baru berusia tujuh tahun, McGregor Jr. menunjukkan bakat dan disiplin tinggi dalam bidang olahraga. Ayahnya kerap membagikan cuplikan video latihan tinju bersama putranya. Namun di luar dugaan, justru lapangan bola yang tampaknya menjadi panggung utama untuk aksi spektakulernya belakangan ini.


Pertandingan Gemilang: 7 Gol dalam Satu Laga

Dalam pertandingan liga anak-anak yang digelar di Irlandia, McGregor Jr. mencetak tujuh gol, menunjukkan kelincahan, ketajaman insting mencetak gol, dan kontrol bola yang luar biasa untuk anak seusianya. Rekaman video pertandingan yang diunggah oleh Conor McGregor sendiri langsung viral di media sosial.

Namun menariknya, McGregor Sr. melontarkan komentar khasnya:

“Harusnya delapan! Satu dianulir. Wasitnya buta!”

Pernyataan ini disampaikan dengan nada bercanda, namun seperti biasa, penuh semangat dan rasa bangga — ciri khas sang mantan juara UFC.


Dari Ring ke Rumput: Warisan McGregor

Meski berasal dari keluarga petarung, McGregor Jr. saat ini lebih tertarik pada olahraga tim. Dalam beberapa wawancara, Conor McGregor pernah mengatakan:

“Aku tidak akan memaksanya ikut jejakku. Jika dia mau jadi petarung, aku akan melatihnya. Tapi jika dia ingin jadi pemain bola, aku juga akan mendukung sepenuh hati.”

Ini menunjukkan bahwa meski reputasi “Notorious” sangat besar, McGregor tetap ingin anaknya memilih jalan hidupnya sendiri.

Namun begitu, banyak pelatih dan pengamat muda olahraga di Irlandia mulai memperhatikan perkembangan McGregor Jr. Beberapa akademi sepak bola elite bahkan disebut sudah menghubungi keluarga McGregor secara informal.


Respons Publik dan Media

Media olahraga dunia seperti TalkSport dan Bleacher Report langsung menyoroti performa McGregor Jr. Video rekaman pertandingan mendapat ribuan komentar dan jutaan tayangan dalam waktu singkat. Warganet pun ramai membicarakan kemungkinan masa depan anak ini:

  • “Ronaldo next generation?”

  • “Dari UFC ke UEFA?”

  • “Putra Notorious mencetak gol, bukan KO!”

Tak hanya itu, McGregor Jr. bahkan mulai memiliki basis penggemar sendiri di TikTok dan Instagram, dengan fanpage yang dibuat oleh penggemar UFC dan sepak bola.


Apa Selanjutnya? Antara Sepak Bola dan Seni Bela Diri

Meski masih terlalu dini untuk menentukan masa depan seorang anak berusia 7 tahun, banyak yang mulai berspekulasi: apakah McGregor Jr. akan mengikuti jejak Khabib Nurmagomedov, yang melatih anak-anaknya sejak dini untuk MMA? Atau apakah ia akan mengikuti jejak Cristiano Ronaldo Jr., yang juga menjadi sorotan sejak kecil?

Yang jelas, Conor McGregor Sr. menyatakan bahwa ia akan mendukung penuh setiap keputusan anaknya:

“Aku sudah menaklukkan ring. Sekarang gilirannya memilih arena pertarungan sendiri.”


Kesimpulan: Lahir Besar, Tapi Tetap Anak Kecil

Walau lahir dalam sorotan dan ekspektasi besar, Conor McGregor Jr. tetaplah anak-anak yang sedang tumbuh, bermain, dan menemukan jati dirinya. Prestasinya di lapangan bola hanyalah awal dari perjalanan panjang. Apakah ia akan jadi legenda UFC berikutnya, atau bintang lapangan seperti Lionel Messi, waktu yang akan menjawab.

Tapi satu hal pasti — darah petarung mengalir dalam dirinya, dan semangat kompetitif adalah warisan terbesar dari sang ayah.

More From Author

Ankalaev vs. Pereira: Dari Rivalitas Sengit Menuju Babak Baru di UFC

UFC 315: Belal Muhammad vs. Jack Della Maddalena – Pertarungan Gelar yang Menegangkan di Montreal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *