Mason Jones Taklukkan Jeremy Stephens: Dominasi Penuh di UFC Des Moines

Pendahuluan: Kembalinya Dua Petarung ke Octagon

Pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, Wells Fargo Arena di Des Moines, Iowa, menjadi saksi kembalinya dua petarung ke pentas UFC. Mason Jones, petarung asal Wales, dan Jeremy Stephens, veteran MMA asal Amerika Serikat, berhadapan dalam pertarungan kelas ringan yang dinantikan banyak penggemar. Keduanya kembali ke UFC setelah menjalani karier di luar organisasi tersebut, dengan harapan membuktikan kemampuan mereka di level tertinggi.


Jalannya Pertarungan: Dominasi Mason Jones

Sejak bel pembuka, Mason Jones menunjukkan agresivitas dan kontrol yang luar biasa. Dengan kombinasi serangan tangan dan tendangan kaki yang presisi, Jones berhasil menjaga jarak dan mengendalikan ritme pertarungan. Di ronde pertama, Jones hampir mengakhiri pertarungan dengan kuncian rear-naked choke, namun Stephens berhasil bertahan hingga bel berbunyi.

Ronde kedua menyaksikan Stephens mencoba membalikkan keadaan dengan serangan balik yang kuat, termasuk hook dan uppercut. Namun, Jones tetap tenang dan terus menekan dengan serangan bertubi-tubi, termasuk spinning back elbow yang membuka luka pada wajah Stephens.

Di ronde ketiga, Jones memanfaatkan keunggulan grappling-nya dengan melakukan takedown dan mengendalikan Stephens di atas matras. Meskipun mendapat sorakan tidak menyenangkan dari penonton tuan rumah, strategi ini memastikan kemenangan mutlak bagi Jones dengan skor 30-27 dari ketiga juri.


Reaksi dan Dampak Pertarungan

Kemenangan ini menandai kembalinya Mason Jones ke UFC dengan cara yang meyakinkan. Setelah sebelumnya mengalami kekalahan dari Ludovit Klein pada Juli 2022, Jones membuktikan bahwa ia layak berada di divisi ringan UFC dan siap menghadapi tantangan berikutnya.

Bagi Jeremy Stephens, kekalahan ini menjadi yang ke-19 di UFC, menyamai rekor kekalahan terbanyak dalam sejarah organisasi tersebut. Meskipun demikian, penampilan Stephens tetap mendapat apresiasi dari penggemar yang menghargai semangat juangnya di usia 38 tahun.


Kesimpulan: Masa Depan Kedua Petarung

Mason Jones berhasil memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan bahwa ia masih menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di divisi ringan UFC. Dengan kombinasi striking dan grappling yang solid, Jones siap menghadapi lawan-lawan berikutnya dalam perjalanannya menuju puncak divisi.

Sementara itu, masa depan Jeremy Stephens di UFC masih belum pasti. Dengan kontrak satu pertarungan dan hasil yang kurang memuaskan, kemungkinan besar Stephens akan melanjutkan kariernya di organisasi lain seperti BKFC, di mana ia sebelumnya mencatatkan kesuksesan.

More From Author

Duel Panas di Iowa: Sandhagen vs. Figueiredo Siap Guncang UFC Des Moines!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *