Pertarungan antara Ilia Topuria dan Charles Oliveira di ajang UFC 317 menjadi pusat perhatian dunia MMA. Digelar pada 28 Juni 2025 di Las Vegas, laga ini mempertemukan dua petarung paling eksplosif di divisi lightweight dalam duel penentu sabuk juara yang kosong sejak Islam Makhachev naik ke kelas welterweight.
Ilia Topuria, petarung tak terkalahkan berdarah Spanyol dan Georgia, datang dengan reputasi ganas: kombinasi striking presisi dan grappling kelas atas. Di sisi lain, Charles Oliveira adalah legenda hidup UFC yang memegang rekor submission terbanyak dalam sejarah divisi ringan. Kedua petarung memiliki gaya bertarung yang sangat kontras namun sama mematikannya.
Latar Belakang yang Mendidih
Setelah Islam Makhachev menyatakan ingin menjajal divisi baru, UFC segera mencari penantang kuat untuk mengisi kekosongan sabuk lightweight. Nama Topuria langsung muncul setelah kemenangannya atas Alexander Volkanovski, sementara Oliveira kembali jadi kandidat utama setelah menang KO atas Arman Tsarukyan di UFC 313.
Pertarungan ini bukan sekadar duel biasa, melainkan simbol transisi generasi: si baru yang belum terkalahkan melawan veteran yang haus tahta.
Statistik dan Gaya Bertarung
Ilia Topuria memiliki rekor sempurna (15-0), dengan mayoritas kemenangan melalui KO atau TKO. Ia dikenal sebagai petarung agresif dengan striking tajam serta pertahanan grappling yang solid.
Charles Oliveira (34-10, 1 NC) adalah petarung dengan arsenal submission luar biasa. Ia sangat berbahaya saat pertarungan masuk ke matras dan memiliki kemampuan membalikkan keadaan dalam sekejap.
Banyak pengamat menilai laga ini akan ditentukan oleh:
-
Jarak: Jika Oliveira mampu mendekat dan membawa pertarungan ke bawah, ia punya keunggulan.
-
Tempo: Topuria lebih unggul dalam kontrol dan serangan eksplosif di awal ronde.
Apa Kata Para Pengamat?
Legenda seperti Daniel Cormier menyebut laga ini sebagai “pertarungan paling penting untuk nasib jangka panjang divisi lightweight.”
Sementara Joe Rogan mengatakan bahwa Topuria “punya energi juara sejati, tapi Oliveira belum selesai.”
Fakta menarik: Oliveira pernah mengalahkan nama-nama besar seperti Justin Gaethje, Dustin Poirier, dan Michael Chandler. Namun, Topuria belum pernah terkalahkan sama sekali.
Prediksi & Ekspektasi
Oddsmaker mematok peluang sangat ketat, dengan Topuria sedikit diunggulkan karena usia muda dan momentum kemenangan. Namun, Oliveira memiliki pengalaman lebih dalam laga lima ronde dan telah berkali-kali bangkit dari posisi underdog.
Penggemar di seluruh dunia menanti apakah Topuria akan mewujudkan takdir sebagai raja baru, atau apakah Oliveira sekali lagi membungkam semua keraguan.
Penutup: Pertarungan Warisan
UFC 317 bukan hanya ajang pertarungan biasa—ini adalah pertarungan warisan. Jika Topuria menang, ia membuka era baru bagi lightweight UFC. Jika Oliveira menang, ia membuktikan bahwa pengalaman, teknik, dan semangat juang tetap bisa mengalahkan ketangguhan darah muda.
Siapakah yang akan keluar sebagai juara sejati di Las Vegas? Dunia MMA menahan napas menanti jawabannya.